Jumat, 01 April 2011

Tebuireng Kerjasama Aparat Hadapi Teror Bom

10.23 |

Jombang, Teror bom yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab belakangn ini memang menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. Apalagi, yang menjadi sasaran sementara ini adalah kelompok-kelompok Islam moderat yang sevisi dengan mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Karena itu, Pesantren Tebuireng, Jombang Jatim bekerjasama dengan aparat kepolisian setempat untuk mengantisipasi teror bom tersebut.

"Kerjasama itu karena dalam sehari kita menerima kiriman 15 hingga 20 paket. Namun demikian, hingga saat ini belum ada paket yang mencurigakan. Kalau pun ada, kita sudah menjalin kerja sama dengan aparat kepolisian," kata Ketua Pengurus Ponpes Tebuireng, H Lukman Hakim di Jombang, Ahad (20/3).

Maklum lanjut Lukman Hakim, Ponpes Tebuireng kerap menerima kiriman paket dari berbagai pihak. Selain untuk pengurus pondok, kiriman paket tersebut juga ditujukan untuk para santri.

“Sebagai langkah antisipasi, ponpes di bawah kepemimpinan KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) itu melakukan seleksi secara ketat. Misalnya dengan alamat dan nama pengirim paket harus jelas. kalau tidak, akan diperiksa secara intensif,” tambah Lukman.

Hal senada juga dikatakan oleh Zainul, Kepala Bagian Perpustakaan Ponpes Tebuireng. Menurutnya, pihak pondok kerap menerima kiriman buku dari sejumlah penulis. Namun lagi-lagi, pengiriman paket itu jelas pengirimnya. "Dan, hingga saat ini tidak ada paket yang mencurigakan sebagai bom," tegas Zainul.   

Sementara itu menurut anggota Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin maraknya aksi teror bom yang muncul bersamaan dengan mencuatnya sejumlah isu belakangan ini dicurigai hanya sebagai pengalihan isu.

"Karena dalam kenyataan kasus bom sontak membuat polarisasi isu lain yang sedang hangat seperti berita The Age dan Sydny Morning Herald yang menyodok istana," ujar tutur Aziz.

Apalagi, kata Azis, kedua media yang dipersoalkan Istana dengan tegas menyatakan enggan meminta maaf atas laporan yang dimuatnya. "Berarti kan kalau media tersebut kukuh, otomatis mereka yakin akan keakuratan dan kebenaran data yang disampaikan," tambah Aziz.(amf/jtm/ NU Online)


Perlu Dibaca Juga :


0 komentar:

Posting Komentar