Rabu, 13 April 2011

PBNU Kecam Penghancuran Makam Auliya di Mesir

12.27 |

Jakarta, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam penghancuran makam-makam para wali (auliya) di Mesir yang terjadi akhir-akhir ini. Di tengah krisis politik di negeri itu. menganggap penghancuran tempat-tempat orang-orang saleh tersebut adalah tindakan yang tidak bisa dibiarkan.

“Tindakan ini sama dengan yang telah dilakukan kaum Wahabi ketika merusak dan menghancurkan makam para wali, para sahabat dan hendak menghancurkan makam Rasulullah SAW pada awal abad ke-20 M di Saudi Arabia,” tegas Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj dalam rilisnya, 12 April 2011.

Bagi NU, makam para auliya memiliki makna sangat penting bagi umat Islam Ahlussunnah waljamaah, baik sebagai sumber keteladanan dan inspirasi perjuangan dakwah Islam maupun sebagai simpul spiritual umat.

“Tindakan pengancuran makam para wali merupakan perbuatan yang melanggar prinsip toleransi beragama dan berkeyakinan, menodai hak dan kemerdekaan berkeyakinan penganut Ahlussunnah Wal Jama’ah dan merusak kerukunan serta persatuan masyarakat Mesir khususnya dan umat Islam seluruh dunia,” lanjut Kang Said.

Doktor lulusan Ummul Qura ini mengajak dan meyeru kepada dunia internasional untuk merespon dengan keras tindakan penghancuran ini. “Bagi masyarakat ahlussunnah waljamaah, tindakan ini adalah upaya penghinaan atas tokoh-tokoh berjasa dan orang-orang saleh yang dihormati. Sedangkan bagi mereka yang menghargai nilai sejarah, tindakan ini adalah upaya menghilangkan sejarah dari muka bumi,” tambahnya.

PBNU meminta kepada pemerintah Mesir untuk menghentikan tindakan ini dan menangkap dan mengadili para pelakunya. Selain itu, dalam rilis tersebut PBNU juga menginstruksikan kepada seluruh jaringan Nahdlatul Ulama di Timur Tengah dan umat Muslim sedunia untuk menyatakan sikap protes dan merespon secara keras tindakan ini.

Makam-makam tersebut antara lain makam Sayyid Abdurrahman, Sayyid Yusuf, Sayyid Abdullah Syahathah, Sayyid Abdul Muta’al, Sayyid Arraddad, Sayyid Al Gharib, Sayyid Jamaluddin (di wilayah Qolyubiyyah), Sayyid Ali Arramli (di wilayah Damanhur), Sayyid Izuddin (di wilayah Munufiyah), dan beberapa makam wali di tempat lain termasuk Kairo bagian Utara. (bil) NU Online


Perlu Dibaca Juga :


0 komentar:

Posting Komentar