Rabu, 13 April 2011

Dalam Kondisi Apapun, NU Mampu Pecahkan Persoalan Umat

12.15 |

Kudus, Dalam kondisi apapun, Nahdlatul Ulama mampu menyelesaikan persoalan ummat. Pasalnya, NU memiliki banyak metode yang sering dipakai warga NU memecahkan masalahnya. Selain diawali  dengan analisa masalah, NU dalam memutuskan hukum masalah juga mempertimbangkan dampak atas solusi yang dihasilkan.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Cabang Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Cabang Kudus saat menghadiri kegiatan bahsul masail diniyyah yang diselenggarakan MWC NU Kecamatan Gebog di masjid Darussalam Desa Karangmalang Gebog Kudus, Selasa (12/4).

Menurut Asyrofi, perkembangan zaman terutama dinamika sosial belakangan ini selalu memunculkan permasalahan yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Sehingga membutuhkan solusi jawaban akan hukum keagamaan.

“Setiap ada masalah penyelesaiannya tidak bermadzhab qouli (mengambil yang sudah jadi) tetapi memulai dengan dengan jalan pikiran dan metode (manhaji) imam madzhab empat,” ujar Asyrofi.

Asyrofi mengapresiasi adanya program bahtsul masail diniyyah yang dilakukan Nahdlatul Ulama. “Melalui bahtsul masail ini, akan bisa sebagai wadah
sekaligus solusi atas problematika keagamaan yang muncul di masyarakat,” tambah mantan ketua DPRD Kudus ini.

Sementara itu, Ketua MWC NU Gebog KH Ibrohim Kholili mengajak warga NU memiliki organisasi secara jam’iyah. Sebab, belakangan banyak masyarakat yang hanya melakukan amalan-amalan NU tanpa mau bergabung dengan organisasi NU.

“Banyak yang punya pikiran, kalau sudah mengamalkan tahlilan dan manaqib itu sudah NU. Padahal sekarang ini banyak non warga NU yang melaksanakan tradisi NU,” katanya saat memberikan sambutan.

Dikatakannya, keberadaan Nahdlatul Ulama harus kuat secara jamaah juga jam’iyah agar organisasi tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain non NU.

“Oleh karenanya, pengurus NU di ranting harus bisa menyuarakan dan melaksanakan program NU secara rutin untuk kepentingan anggota dan masyarakat,” tegasnya penuh harap.

Kegiatan bahtsul masail yang diikuti puluhan kiai, pengurus dan anggota ranting NU se kecamatan Gebog ini membahas permasalahan keagamaan yang diperoleh dari warga NU.

“Bahtsul masail ini dan dilaksanakan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan satu bulan sekali dan tempatnya bergiliran di masing-masing ranting,” tambah KH Ibrohim usai acara. (adb) NU Online


Perlu Dibaca Juga :


0 komentar:

Posting Komentar