Minggu, 10 April 2011

Berislam di Indonesia dan Arab Saudi Jelas Berbeda

04.01 |

Jombang, Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia, Profesor Hamka, memberikan kuliah umum di depan puluhan santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (9/4/2011). Hal itu juga sebagai wujud silaturahmi antara Baitul Muslimin dengan Tebuireng.

Di depan puluhan santri, Profesor Hamka membahas masalah hubungan antara agama, negara, dan manusia. "Cara beragama di Indonesia sangat berbeda dengan di Arab Saudi. Karena di Indonesia masyarakatnya plural. Jadi tidak bisa dipaksakan cara beragama di Arab untuk Indonesia," kata Profesor yang juga guru besar UIN (Universitas Islam Negeri) Alaudin, Makasar ini.

Tentang perbedaan itu, ia mencontohkan cara membayar zakat antara di Arab dengan di Indonesia. Kalau di negara Arab, membayar zakat itu menggunakan gandum dan kurma. Namun hal itu tidak terjadi di Indonesia. Pasalnya, dua komoditas itu sangat jarang di Indonesia. "Sehingga membayar zakat di negeri kita bisa dilakukan menggunakan beras," kata Hamka yang notabene Ketua Bidang Pendidikan Agama dan Kebudayaan DPP PDI Perjuangan ini.

Bagaimana dengan posisi negara? dia menjelaskan, dua lembaga tersebut tidak boleh saling mencampuri. Karena dua lembaga tersebut sudah diatur dalam konstitusi. "Jadi negara itu tidak boleh memaksa warganya untuk memeluk agama A atau B. Begitu juga sebaliknya," katanya.

Ia kemudian mencontohkan soal pelaksanaan ibadah haji. Dalam hal itu, negara tidak boleh mewajibkan warga negara untuk melaksanakan ibadah haji. Namun jika ada warga negara yang akan menunaikan ibadah haji, maka negera wajib menyiapkan fasislitasnya.

"Jadi Departemen Agama (Depag) tugasnya melayani umat beragama, bukan mengatur umat bergama," kata Hamka menambahkan seperti dilansir beritajatim.com.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahudin Wahid (Gus Solah) memberikan respon positif atas kunjungan Baitul Muslimin ke pondoknya.
"Saya yakin kuliah umum ini sangat bermanfaat bagi seluruh santri Tebuireng," pungkas Gus Solah. (mad/NU Online)


Perlu Dibaca Juga :


0 komentar:

Posting Komentar